cover
Contact Name
SRI OETAMI MADYOWATI
Contact Email
oetamimadyowati@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
oetamimadyowati@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Techno-Fish
ISSN : 25811592     EISSN : 25811665     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal yang menyajikan artikel ilmiah yang berkenaan dengan aspek perikanan, mencakup biologi, fisiologi, ekologi, limnologi, oceanografi serta terapannya dalam bidang akuakultur, penangkapan, pengololahan hasil, pengelolaan pesisir, konservasi, agribisnis dan penyuluhan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish" : 6 Documents clear
DIAGNOSA DARAH SEBAGAI INDIKATOR KESEHATAN IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch), IKAN LELE (Clarias batracus) DAN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Rimalia, Anny; Kisworo, Yulius
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4239

Abstract

The One of the factors that influence the business of aquacultur is fish disease. For thisreason, it is necessary to carry out laboratory diagnosis of fish diseases to determine the healthstatus of fish and normal standards of fish blood picture. The research method used wasdescriptive with samples of Betok fish (Anabas testudineus Bloch), catfish (Clarias batracus),and catfish (Pangasius hypopthalmus) from fish traders at Banjarbaru market, with the observedhealth variables namely blood components Hematocrit (Hct), Erythrocytes (RBC). andhemoglobin (Hb). The results of the research for Betok fish (Anabas testudineus Bloch)obtained the value of Hct = 39%, RBC = 3.52 X106/mm3, Hb = 5.60 gr/dl. Catfish (Clariasbatracus) Hct=33,28%, RBC= 4,5x106/mm3, Hb=7.03 gr/dl. Patin (Pangasius hypopthalmus)obtained the value of Hct=24%, RBC=2,9X106/mm3, Hb=7.0 gr/dl. For the three types of fish,the Hematocrit (Hct) and Hemoglobin (Hb) parameters were still within normal limits. Then theerythrocyte (RBC) value of Betok fish (Anabas testudineus Bloch) was still within the normalthreshold. while the Erythrocyte (RBC) value of catfish (Clarias batracus) and catfish (Pangasiushypopthalmus) was higher than the normal limit so that the picture of catfish (Clarias batracus)and catfish (Pangasius hypopthalmus) experienced stress which was thought to be due tohandling when marketed
PERBEDAAN PERTUMBUHAN BERAT MUTLAK BENIH IKAN CUPANG HALFMOON (Betta splendens) AKIBAT PEMBERIAN JENIS PAKAN ALAMI YANG BERAGAM Muhajir, M; Agustini, Maria; Noor, M. Tajuddin
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4271

Abstract

Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak memiliki keunikan. Salah satu yang sangat digemari adalah ikan cupang halfmoon (Betta splendens).Dari sisi makanan, fase kritis benih ikan cupang halfmoon terjadi pada umur 1-2 bulan oleh karena pemberian jenis pakan alami yang tidak tepat sehingga dapat dengan mudah dan cepat terpapar berbagai jenis penyakit. Tujuan penelitian ini untuk menentukan jenis pemberian pakan alami yang paling baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan berat mutlak ikan cupang halfmoon (Betta splendes) umur 1-2 bulan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan sembilan kali ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian jenis pakan alami yang beragam, perlakuan A (Tubifex sp), perlakuan B (Daphnia sp) dan perlakuan C (infusoria). Ketiga jenis pakan alami tersebut diberikan pada benih ikan cupang halfmoon (Betta splendens) dengan dosis yang sama sebesar 10% dari bobot tubuhnya. Wadah yang digunakan berupa bak plastik berkapasitas 5 liter, namun setiap wadahnya hanya hanya diisi 3 liter. Variabel yang diukur adalah pertumbuhan berat mutlak benih ikan cupang halfmoon (Betta splendens) umur 1-2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A dengan pemberian pakan alami Tubifex sp menghasilkan pertumbuhan berat mutlak benih ikan cupang halfmoon (Betta splendens) umur 1-2 bulan yang paling tinggi sebesar 0,68 gr/ekor. Sementara itu, untuk perlakuan B dan C mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,44 gr/ekor dan 0,27 gr/ekor. Parameter kualitas air meliputi suhu air antara 27,7°C – 27,9°C, derajad keasaman antara 7,2 - 7,8 dan oksigen terlarut antara 5,1 - 5,4 ppm. Dari ketiga jenis pakan alami tersebut, Tubifex sp memiliki pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan berat berat mutlak benih ikan halfmoon (Betta splendens) umur 1-2 bulan.
PENGARUH KOMBINASI YANG BERBEDA PEMBERIAN LUMPUR DAN CAMPURAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT MUTLAK CACING SUTERA (Tubifex sp) Hayati, Nurul; Budiyanto, Didik; Sutoyo, Agus
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v6i2.4272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi campuran lumpur dan bahan organik terhadap pertumbuhan bobot mutlak cacing sutera. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kali percobaan dan 5 kali pengulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi A (80% lumpur dan 20% bahan organik), B (60% lumpur dan 40% bahan organik), C (50% lumpur dan 50% bahan organik), D (40% lumpur dan 60% bahan organik), dan E (20% lumpur dan 80% bahan organik). Parameter utama adalah suhu, DO, dan pH air. Data yang diperoleh diuji secara statistik menggunakan analisis varians (ANOVA) dan dilakukan uji beda nyata jujur ​​(BNJ) tingkat 5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan media campuran lumpur dan bahan organik berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap bobot mutlak cacing sutera. Hasil terbaik didapatkan pada perlakuan C yaitu terbentuknya 50% lumpur dan 50% bahan organik dengan berat mutlak 1,94 gram. Kualitas air selama penelitian adalah suhu berkisar 28,3 – 29,50C, pH berkisar 7,1 – 67,5 dan DO berkisar 5,5 – 6,1 ppm.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG MANGROVE JENIS Rhizopora sp SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN ES KRIM Ernawati, Ernawati; Rini Utami , Cahyaning; Nuswardhani , Sri Karuniari; Adam, Moh. Awaludin; Widiastuti, Irawati Mei
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4273

Abstract

Es krim merupakan salah satu produk makanan yang populer dan disukai masyarakat. Pengolahan tepung mangrove jenis Rhizophora menjadi es krim merupakan alternatif diversifikasi pangan kaya antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan tepung Rhizophora sp dan lama waktu pencampuran (mixing), sehingga didapatkan es krim yang mempunyai karakteristik baik dan sesuai dengan standar nasional tentang es krim (SNI 01-3820-1995). Metode penelitian adalah metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu : penambahan tepung Rhizophora sp (0, 100, 150, dan 200 g); Lama pencampuran (mixing) (10, 15 dan 20 menit). Variabel penelitian meliputi analisis sifat fisikokimia tepung Rhizophora yaitu kadar proksimat dan aktifitas antioksidan. Analisis sifat fisikokimia es krim meliputi kadar lemak, protein, karbohidrat dan aktifitas antioksidan. Variabel subyektif yang diamati meliputi rasa dan tekstur. Tepung Rhizophora sp hasil analisis mempunyai kadar air 10,11%, lemak 0,48%, protein 2,15%, karbohidrat 82,94%, antioksidan IC50 yaitu 113,7 mg/mL. Perlakuan penambahan tepung Rhizophora berpengaruh sangat nyata terhadap nilai kadar protein, karbohidrat dan aktivitas antioksidan. Perlakuan lama pencampuran berpengaruh nyata terhadap nilai kadar protein. Nilai rasa pada kisaran 5,20 (agak suka) – 6,85 (sangat suka), dan nilai tekstur 5,20 (agak suka) – 6,90 (sangat suka).
ANALISIS PEMASARAN KOMODITAS PERIKANAN TANGKAP DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR (STUDI KASUS DI TEMPAT PELELANGAN IKAN TELENG) Nugraha, Jefri Putri; Purnomo Waluyo, Buyung; Rahardjo, R. Sugeng
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4274

Abstract

Kabupaten Pacitan memiliki potensi pesisir yang memadai, dengan panjang pantai 70,710 km dan luas sampai 4 mil laut mencapai 523,82 km², membentang melewati 7 kecamatan. Jenis komoditas perikanan tangkap yang diperoleh nelayan sangat bervariasi, yakni: ikan demersal, ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, dan udang. Aktivitas perikanan tangkap ini juga didukung iadanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagai sarana pemasaran hasil tangkapan nelayan, salah satu yang terbesar adalah TPI Teleng. TPI seharusnya dapat memberikan perlindungan bagi nelayan dalam hal permainan harga yang bisa dilakukan para pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan saluran pemasaran komoditashasil tangkapan di TPI Teleng; dan (2) merumuskan alternatif strategi pengembangan pemasaran hasil tangkapan di TPI Teleng untuk menunjang pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deksriptif untuk menjelaskan distribusi dan pemasaran hasil tangkapan, serta analisis SWOT untuk merumuskan formulasi strategi pengembangan pemasaran. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa terdapat empat jenis saluran pemasaran di TPI Teleng. Perumusan strategi dari faktor internal diperoleh total nilai sebesar 2,963 dan faktor eksternal sebesar 2,965. Menurut matriks IE, ini berarti pemasaran hasil tangkapan TPI Teleng berada di sel lima (V), sehingga strategi terbaik adalah mempertahankan dan mempertahankan posisi yang telah dicapai selama ini. Alternatif strategiyang dapat dikembangkan adalah menarik investor untuk mendirikan pabrik pengolahan dan ekspor ikan di Pacitan, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ikan yang ada dan menjaga kelestariannya dengan memantau kegiatan penangkapan ikan, dan melengkapi fasilitas yang belum tersedia untuk TPI Teleng, seperti gedung berpendingin, dan pasar ikan yang menampilkan wisata kuliner bahari.
KOPERASI SIMPAN PINJAM BAGI NELAYAN TANGKAP ( STUDI KASUS DI DESA MOOTAWA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO ) jafar, Maharani; Ramlah, Ramlah; Ivantry Boikh, Lebrina; Jufri, Ady; Eldin, Hasan; Antariksa, Ilham; Abdul Fajar Hasidu, La Ode; Riska, Riska
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Techno-fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v6i2.4280

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Koperasi Simpan Pinjam Warga Makmur bagi nelayan di Desa Mootawa Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pemilihan sampel/ responden dilakukan dengan pengambilan para pengurus koperasi secara sengaja (judgement sampling) dan anggota Koperasi Simpan Pinjam Warga Makmur yang berprofesi sebagai nelayan. Pengumpulan data dengan pengamatan/observasi, wawancara langsung kepada nelayan responden dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Koperasi Simpan Pinjam bagi nelayan di Desa Mootawa Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, yaitu: membantu keperluan/ kebutuhan hidup nelayan melalui pinjaman dengan syarat-syarat yang mudah dan angsuran yang cukup ringan bagi nelayan. Sejauh ini, koperasi belum pernah menyelenggarakan kegiatan pendidikan/ pelatihan khusus untuk mendidik dan menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian, permodalan dan lain-lain. Koperasi juga belum pernah terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat nelayan sekitar.

Page 1 of 1 | Total Record : 6